Jakarta, FK — Rumah Raffi Ahmad digerebek Badan Narkotika Nasional (BNN), Minggu pagi (27/1). Ditemukan barang bukti dua linting ganja dan 14 butir pil ekstasi. Petugas menemukan ganja tersebut di kamar Raffi Ahmad. Namun, saat penggerebekan, satu saksi, Maksum, ketua RT, menuturkan, Raffi membantah ganja itu miliknya.
Sejak Sabtu (26/1) petugas BNN sudah menyanggong rumah Raffi Ahmad. Ojih, salah satu pembantu Raffi melihat tiga orang asing yang hilir mudik di kediaman majikannya yang beralamat di Jalan Gunung Balong I Blok F no 16 RT 09/ RW 4 Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
“Saya tanya mereka bilang dari perusahaan mebel (furniture, red) mau nawarin sofa,” ujar Ojih, Minggu (27/1). Pria asal Kebumen, Jawa Tengah ini mengaku masih kaget dengan penangkapan bosnya.
“Pas pagi saya dibangunin, orangnya sama seperti yang nawarin sofa itu, ternyata polisi,” katanya. Bahkan, Ojih awalnya sempat mencegah petugas itu karena mereka berpakaian preman. “Saya bilang sudah lapor Pak RT belum, eh malah dibentak,” katanya.
Rupanya, Ketua RT setempat, Maksum, sudah bersama para petugas.
“Yang masuk ada lima atau enam orang,” katanya. Mereka langsung menyita semua ponsel. “Kalau saya hitung sih, tamunya Mas Raffi tidak sampai 10 orang, makanya kaget lihat berita kok katanya 17 orang,” tambahnya.
Sehari-hari Oji dan kakaknya, Nia, ikut sebagai pembantu di rumah yang sejatinya milik Amy Qanita, ibunda Raffi itu. Iparnya, Umar, ikut diperiksa BNN sebagai saksi.
Oji mengaku tidak tahu jam berapa tamu-tamu Raffi datang.
Ketua RT setempat, Maksum, menyatakan Raffi sangat tenang saat penggerebekan. “Dia bilang ke polisi, itu bukan ganja saya, ” kata Maksum menirukan Raffi.Raffi justru meminta polisi menggeledah kamarnya. “Silakan Pak, kalau mau dicari barang bukti lainnya,” kata Maksum menirukan.