Fahmi Rahardiansah (20) seorang pemuda yang nekat akan menjual ginjalnya secara online demi biaya pengobatan sang ayah meminta maaf. Dirinya mengakui telah memberikan informasi bohong dan mengaku telah menghapus postingannya di Kaskus. [ Baca sebelumnya : Demi Biaya Pengobatan Ayah, Pemuda Ini Jual Ginjalnya ]
"Dalam postingan saya itu memang bukan ayah saya. Tetapi kakek saya yang terkena stroke dan tak bisa jalan, namanya Jasmin," ujar Fahmi, Rabu (13/3).
Namun, Fahmi mengakui bahwa dirinya memang berniat akan menjual ginjalnya untuk pengobatan ayah dan kakeknya. "Saya juga akan mengembalikan uang yang sudah masuk ke rekening saya," katanya.
Sementara itu ayah Fahmi, Ahmad Sidik mengatakan, dirinya sangat menyesali tindakan yang dilakukan anaknya. Namun, dia mengaku telah melarang keras anaknya akan menjual ginjalnya untuk pengobatan dirinya. "Sudah kami cegah," ujarnya.
Seperti diketahui, anak tunggal pasangan suami istri Diki Ahmadi (60), dan Eni Roheni (50), ini mengaku melakukan hal itu karena tidak memiliki biaya untuk mengobati ayahnya yang sakit. Dia sempat memasarkannya lewat Kaskus (situs jejaring sosial) seharga Rp 50 juta.
Ayahnya hanya mantan penisunan PNS Cianjur, sementara Fahmi bekerja sebagai buruh pabrik di Balaraja. "Bapak sakit hipertensi dan stroke sudah 8 bulan. Biaya pensiunan bapak cuma Rp 800 ribu, gaji saya Rp 1 juta. Itu tidak cukup untuk biaya terapi seminggu 3 kali," kata Fahmi.
Menurutnya, bapak memiliki Askes bekerja di Cianjur, tapi tidak bisa digunakan di Kabupaten Tangerang. Untuk biaya pengobatan, keluarganya telah menggadaikan perhiasan emas dan rumah.
"Dalam postingan saya itu memang bukan ayah saya. Tetapi kakek saya yang terkena stroke dan tak bisa jalan, namanya Jasmin," ujar Fahmi, Rabu (13/3).
Namun, Fahmi mengakui bahwa dirinya memang berniat akan menjual ginjalnya untuk pengobatan ayah dan kakeknya. "Saya juga akan mengembalikan uang yang sudah masuk ke rekening saya," katanya.
Sementara itu ayah Fahmi, Ahmad Sidik mengatakan, dirinya sangat menyesali tindakan yang dilakukan anaknya. Namun, dia mengaku telah melarang keras anaknya akan menjual ginjalnya untuk pengobatan dirinya. "Sudah kami cegah," ujarnya.
Seperti diketahui, anak tunggal pasangan suami istri Diki Ahmadi (60), dan Eni Roheni (50), ini mengaku melakukan hal itu karena tidak memiliki biaya untuk mengobati ayahnya yang sakit. Dia sempat memasarkannya lewat Kaskus (situs jejaring sosial) seharga Rp 50 juta.
Ayahnya hanya mantan penisunan PNS Cianjur, sementara Fahmi bekerja sebagai buruh pabrik di Balaraja. "Bapak sakit hipertensi dan stroke sudah 8 bulan. Biaya pensiunan bapak cuma Rp 800 ribu, gaji saya Rp 1 juta. Itu tidak cukup untuk biaya terapi seminggu 3 kali," kata Fahmi.
Menurutnya, bapak memiliki Askes bekerja di Cianjur, tapi tidak bisa digunakan di Kabupaten Tangerang. Untuk biaya pengobatan, keluarganya telah menggadaikan perhiasan emas dan rumah.