pada waktu saya di semester 2 di kelas 1 SMA, seperti biasa pelajaran yang membosankan harus di hadapi lagi. hari demi hari selalu seperti itu saja, bila ada murid yang tidak memperhatikan pelajaran pasti guru akan marah. huh, nah pada pelajaran matematika di jam ke 3, temanku yang bernama Rina melihatku terus. jujur saja aku sedikit malu, karena tidak ada wanita yang melihatku sampai begitunya. terkadang saat aku melihatnya ia langsung merubah pandangannya, sepertinya juga malu sepertiku.
sewaktu pulang sekolah, aku selalu mempir dulu ke kantin bersama teman-temanku. biasanya tidak ada teman perempuaannya, tapi aneh nya Rina dan temannya itu yang bernama Windi juga ikut ke kantin. aku cuek aja, kan bukan hak ku melarang mereka ke kantin. tapi jujur, rasanya agak aneh ketika mereka berdua berada di kantin. sepertinya Rina cuma ke kantin untuk memperhatikan aku.
setelah beberapa hari berlalu seperti itu, aku merasa ada rasa bersama dia. aku mencoba untuk berfikir, apakah aku tembak dia saja ya? selintas pemikiran itu, aku langsung merencakan sesuatu agar aku dapat waktu berdua dengannya dan aku tembak dia. setelah keesokan harinya, di sekolah seperti biasanya yang membosankan.
"ndre" kata Rina
"e e e apa?" agak grogi, karena di tanya orang paling cantik sekelas ini.
"nanti pulang sekoalah kamu ada waktu gak?" tanya lagi
"a a ada, mang kenapa?" jawab agak grogi, karena situasi yang mendesak
"boleh gak aku minta waktu mu sebentar pulang sekolah?" tanya Rina
"boleh, mang mau ngapain?" tanya ku dengan tanda tanya.
"ntar aja aku jelasin, tempat di deket gedung bat menton ya!" dengan penuh keyakinan Rina menjawab.
"ok" dengan lantang aku menjawabnya, kira-kira apa yang mau Rina katakan kepadaku? sepertinya penting sekali.
akhirnya pelajaran sekolah yang membosankan itu telah selesai, dan aku bisa langsung pulang ke rumah atau ke kantin bareng teman-teman. sekilas aku ingat kalau aku ada janji akan bertemu dengan Rina. tanpa ragu-ragu aku langsung ke sana. dan oh, ternyata Rina sendirian tanpa temannya Windi yang selalu bersamanya. sambil mendekati Rina aku bertanya-tanya dalam benak ku, Apa yang ingin di sampaikan Rina kepadaku?
"Rin, sudah lama menunggu ya?" tanya ku
"gak juga tuh, kamu